Ternyata Lebah Madu di Indonesia Beragam. Apa Saja di Antaranya?
Honeymoms, menjadi rahasia umum bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Potensi jenis lebah madu juga sangat tinggi karena dikelilingi kawasan hutan yang luas. Sejarah mencatat, masyarakat biasanya mengambil madu dari hutan, kemudian memulai membudidayakan lebah madu di abad ke-19 setelah diperkenalkan oleh Rijkeus (orang Belanda) pada tahun 1841.
Ada 2 jenis lebah di Indonesia, spesies kelulut dan spesies lebah madu. Lebah madu merupakan serangga dari genus Apis yang memproduksi serta menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga dan hidup di dalam koloni. Dalam menghasilkan madu, lebah madu yang perannya terbagi atas ratu, lebah pekerja, dan lebah jantan saling bekerjasama untuk menentukan dimana bunga-bunga terbaik.
Lantas, seperti apa profil dan karakteristik lebah madu di Indonesia? Mari kita simak seterusnya, ya!
5 Lebah Madu Populer di Indonesia
Daftar Halaman
Pembudidayaan lebah madu semakin dikembangkan menggunakan teknologi modern sejak tahun 1970-an. Merujuk situs https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Lebah_di_Indonesia berjudul “Lebah di Indonesia”, Pemerintah Australia menghadiahkan 20 kotak lebah madu kepada Presiden Soekarno sebagai perwakilan Gerakan Pramuka Indonesia saat kunjungan ke Australia tahun 1974, kemudian dikelola oleh ratusan peternak lebah. Produk budidaya lebah madu antara lain madu, bee pollen, royal jelly, propolis, dan lilin lebah.
Apa saja fungsi produk budidaya lebah madu tersebut? Bee pollen berkhasiat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, sedangkan royal jelly untuk menjaga kebugaran dan vitalitas tubuh. Ada pula propolis yang mengandung antibiotik untuk bahan baku obat-obatan dan lilin lebah yang berguna untuk dimanfaatkan di industri kosmetik dan farmasi.
Ajaib sekali ya, Honeymoms! Begitu banyak produk budidaya yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dari sebuah koloni lebah. Ingin kenalan lebih dalam tentang jenis-jenis lebah madu yang dibudidaya di Indonesia? Yuk, mari disimak!
1. Lebah Madu Apis dorsata
Disebut juga Lebah Madu Raksasa, atau Tawon Gung atau Odeng di daerah Jawa. Secara persebarannya, Apis dorsata di Indonesia berada di pulau Sumatera, Maluku, Irian Jaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sifatnya ganas, sengatannya yang berbahaya, dan tubuhnya besar.
Dengan karakteristik tersebut, lebah madu ini belum dapat dibudidayakan dan masih menjadi lebah madu liar di hutan. Produknya berupa madu hutan. Apabila sudah panen, produksinya mencapai 10-20 per koloni dengan satu pohon berjumlah 5-10 koloni.
Berdasarkan situs https://www.voaindonesia.com/a/mengkhawatirkan-keberadaan-lebah-hutan-indonesia/5931497.html berjudul “Mengkhawatirkan, Keberadaan Lebah Hutan Indonesia”, Penelitian Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) tahun 2020 mengungkapkan populasi lebah hutan penghasil madu dengan ukuran terbesar di dunia, Apis dorsata, semakin terdesak dari tahun ke tahun akibat habitatnya yang terancam di Indonesia. Untuk mencegah kepunahan lebah madu ini, disarankan melakukan pemanenan madu hutan lestari, yaitu sarang madu diambil sebagian sehingga koloni dapat mengembangkan sarangnya sendiri.
2. Lebah Madu Apis cerana
Disebut juga Lebah Madu Asia karena banyak ditemukan di Indonesia, Afghanistan, Cina, dan Jepang. Lebah madu ini banyak dibudidayakan secara tradisional di hutan, tetapi bisa juga secara modern dalam kotak (steuep) yang dapat dipindah-pindahkan.
Dalam setahun, produksi lebah madu Apis cerana bisa menghasilkan 2-5 kg madu per koloni sebanyak 3 kali panen 1 kotak lebah. Lebah madu ini terbilang masih butuh upaya untuk membudidayakannya.
3. Lebah Madu Apis mellifera
Apis mellifera biasa disebut Lebah Madu Italia. Masih ingat tokoh bernama Reijkers? Sosok yang memperkenalkan budidaya lebah madu tersebut membawa Apis mellifera. Spesies ini merupakan spesies lebah madu unggulan karena kemampuannya dapat beradaptasi di berbagai iklim. Apalagi, sifatnya tidak terlalu agresif, menghasilkan banyak madu, dan berukuran lebih besar dari Apis cerana.
Produksi dalam setahun bisa mencapai 20 – 60 madu per koloni. Jadi, lebah madu ini mudah dibudidayakan dan cocok untuk skala komersial.
4. Lebah Madu Apis nigrocincta
Lebah Madu endemik di Sulawesi, atau spesies lebah madu yang mendiami pulau Mindanao di Filipina serta pulau Sangihe dan Sulawesi. Kalau fisik Apis cerana lebih gelap dan lebih kecil, Apis nigrocincta cenderung lebih besar dan memiliki clypeus atau daerah bawah wajah yang berwarna kekuningan. Spesies madu lebah ini mudah dibedakan dan hidup bersama dengan Apis cerana.
5. Lebah Madu Apis koschevnikovi
Lebah Madu Merah, atau spesies lebah madu yang mendiami Malaysia dan Kalimantan. Namanya terinspirasi dari sosok Grigory Aleksandrovich Kozhevnikov (1866 – 1933), yaitu seorang pelopor morfologi lebah madu di abad ke-19. Apis koschevnikovi bisa tinggal bersama dengan spesies lebah madu lainnya, seperti Apis Cerana.
Sebagai catatan, Indonesia sebetulnya juga memiliki spesies lebah madu Apis florea. Ternyata, lebah madu tersebut telah diidentifikasi sebagai spesies Apis andreniformis.
Seputar Madu Kelulut
Selain lebah madu Apis, Indonesia juga memiliki sekitar 40 jenis lebah tanpa sengat atau lazimnya disebut Lebah Kelulut, Klanceng, atau Trigona. Karakteristik fisiknya berukuran kecil, ramping, dan berwarna yang gelap. Meski bukan lebah madu, spesies lebah ini dapat menghasilkan madu dalam jumlah sedikit sehingga bisa dikembangkan sebagai lebah penghasil madu.
Madu ini merupakan salah satu komoditas hasil hutan non kayu yang banyak dijumpai di Kalimantan Selatan. Rasanya sedikit masam dan memiliki kadar air yang tinggi. Madu kelulut dengan warna yang berbeda memiliki kandungan nutrisi dan mikronutrisi yang berbeda pula.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa madu dari lebah tanpa sengat memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi ketimbang lebah madu Apis. Bahkan, harga madu kelulut lebih mahal dibandingkan madu dari lebah madu Apis.
Berikut ini keunikan Madu Kelulut:
- Harga Lebih Mahal
Hasil produksi yang tidak banyak dan karakter yang tidak agresif membuatnya menjadi salah satu opsi budidaya ternak lebah. Risiko cedera akibat gigitannya juga relatif kecil ketimbang lebah madu.
- Rasa Lebih Asam
Kadar keasaman mencapai 3,05 – 4,55. Karena kadar airnya banyak, teksturnya lebih encer dibanding produk madu dari lebah madu.
- Menghasilkan Bee Pollen dan Propolis
Produksi bee pollen dan propolis dinilai lebih tinggi, ditambah antioksidan yang juga lebih tinggi ketimbang lebah madu.
Tidak hanya enak, madu sebagai produk dari lebah madu dan madu kelulut memberikan nutrisi yang baik terhadap kesehatan tubuh manusia. Honeymoms, yuk konsumsi Madurasa sebagai madu berkualitas yang telah teruji sebagai satu-satunya produsen madu yang bersertifikasi TOP BRAND, berlabel Halal MUI, bersertifikat ISO Internasional, GMP (Good Manufacturing Practices) dan CPPOB (Cara Pembuatan Pangan Olahan). Madurasa juga memiliki standar Standar Nasional Indonesia (SNI) 8664:2018 Madu yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Referensi
- https://www.merdeka.com/trending/madu-klanceng-vs-madu-biasa-kenali-kelebihan-dan-khasiatnya-untuk-kesehatan-kln.html
- https://prcfindonesia.org/jenis-jenis-lebah-madu-di-indonesia/
- https://www.voaindonesia.com/a/mengkhawatirkan-keberadaan-lebah-hutan-indonesia/5931497.html
- https://archive.ph/20121129164443/alam-hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html#selection-769.0-769.358
- https://www.smartcityindo.com/2021/02/mengenal-jenis-jenis-lebah-madu-yang.html
- https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Lebah_di_Indonesia
- https://kumparan.com/ragam-info/3-jenis-lebah-madu-di-indonesia-dan-ciri-cirinya-20vYV5Y1GWI
- https://foreibanjarbaru.or.id/archives/5296
- https://elti.yale.edu/sites/default/files/rsource_files/meliponikultur_beekeeping_petunjuk_praktis_juni2020.pdf